Jaket
Cuaca dingin berhembus dari ujung ke ujung, membuat semua orang yang terkena hembusan itu menggigil. Seorang gadis berambut sedada itu mendekat ke arah kekasihnya sambil berlari.
“AKKKHHH DINGINNNNN” ucap Kaia sambil memeluk kekasihnya, Jeo namanya.
Jeo tersenyum kecil lalu terkekeh, “ini ngapainnn kamu ga dingin apa?” Tanya nya sambil menggoyangkan Kaia kesana kemari.
Kaia menggeleng di dalam dekapan kekasihnya itu, “kalo begini ngga dinginn tapi kalo pelukan nya dilepas baru dingin!!” Seru Kaia sambil mempererat pelukan mereka.
Jeo yang merasa gemas pun terkekeh lalu memasukan kekasihnya itu ke dalam jaket yang dia pakai, “udah gini aja, enak.”
Tanpa Jeo sadari, Kaia sedang tersenyum di balik jaket yang menutupi badan kecil nya itu.
Di sisi lain, ada seorang gadis cantik yang sedang mencari temannya. Entah ada perlu apa gadis itu dengan temannya, tapi gadis itu terlihat buru buru, rusuh juga heboh.
“JE AKU CARIIN KEMANA MANA GA ADA TAUNYA DI SINI, liat Kaia ngga? Aku mau minta hot pack” seru gadis itu sambil melihatkan senyum nya. Gadis itu bernama Aisa.
Jeo menoleh ke arah Aisa lalu membuka jaketnya, menunjukan gadis cantik berambut sedada itu. “Nih anak nya disini” katanya sambil menunjuk kekasihnya.
“Oh pantess.. eh— LAH LU BERDUA NGAPAIN” “Pelukan...?” Jawab Kaia. “HARUTO, HARUTO!! JEO KAIA AKUR TO” kata Aisa sambil memanggil kekasihnya yang entah dari mana tiba tiba muncul. Haruto terkekeh kecil, “iyaaa tau kok aku, udah ah jangan ganggu ntar mereka berantem lagi susah” katanya sambil menyeret Aisa menjauh dari pasangan itu.
“Kok dia minta hot pack padahal aku juga dingin yak” ucap gadis itu heran. Jeo tersenyum, “biar aja paling sekarang lagi pelukan juga mereka” katanya sambil mempererat pelukan mereka.
“Eh kamu ga syuting lagi??” “Enggaa ini scene terakhir aku” “OKE berarti kita bisa gini terus sampe syuting nya kelar” “bisa sayanggg” ucap jeo sambil tersenyum manis.